DinkopUKM Karawang Catat Omzet Rp 2,6 Miliar dan Mendapatkan Rekor MURI Kategori Bazzar UMKM Terlama di Indonesia

Karawang//gemilangbuana.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang sukses mencetak rekor baru Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Bazar UMKM terlama di Indonesia.

‎Acara yang berlangsung selama 14 hari ini menjadi momentum penting dalam rangkaian Hari Jadi Karawang Ke-392 tahun, dan berhasil melampaui target omzet yang ditetapkan panitia.

‎Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KadinkopUMKM) Kabupaten Karawang, Dindin Rachmadhy, mengatakan, awalnya sempat khawatir dengan kegiatan tersebut sepi pengunjung.

‎Namun, ternyata antusiasme masyarakat cukup tinggi. Bahkan, hingga hari ke 14 jumlah omzet yang terkumpul setelah hasil penghitungan final tembus di angka Rp 2,6 Miliar.

‎ “Awalnya sempat khawatir tidak ada yang datang, ternyata link saja ada sekitar 400 peserta. Secara keseluruhan ada 735 UMKM dan 100,” ucapnya.

‎Menurut Dindin, omzet tertinggi tercapai pada Sabtu (6/9/2025) lalu, yang bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang menarik banyak pengunjung.

‎”Beberapa UMKM sampai harus restock berkali-kali. Omzet hari itu saja sekitar Rp308 juta. Hingga tadi malam total omzet mencapai Rp2,469 miliar, jauh melampaui target awal Rp1,4 hingga Rp1,6 miliar,” jelasnya.

‎Lebih lanjut Dindin menambahkan, penyelenggaraan bazar ini merupakan yang terlama sepanjang sejarah di Karawang.

‎”Ini pertama kalinya kami menyelenggarakan bazar UMKM selama 14 hari. Selain itu, kami juga menargetkan rekor MURI. Setiap hari teman-teman dari Disparbud melaporkan kegiatan yang ada untuk memastikan pencatatan rekor berjalan dengan lancar,”paparnya.

‎Dikatakan Dindin, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Sekretaris Daerah, serta seluruh kepala OPD yang telah berkolaborasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut serta masyarakat Karawang.

‎”Kalau tidak ada kolaborasi, tidak akan seperti ini. Setiap hari kami melakukan monitoring hingga pukul 22.00 malam untuk mencatat data transaksi secara detail,” katanya.

‎”Sebelumnya MURI mencatat rekor UMKM dengan peserta terbanyak di Jakarta Timur, yakni 2.100 pelaku usaha. Namun untuk kategori durasi, Karawang menjadi pionir,” jelasnya.

‎Sementara itu, Manager MURI, Andre Purwandono, mengungkapkan, bahwa pencatatan rekor MURI ini dilakukan berdasarkan aspek superlatif yang dapat dihitung, yakni durasi operasional bazar.

‎”Biasanya bazar hanya berlangsung tiga hari. Di Karawang ini bisa digelar selama 14 hari, dan itu yang kami nilai,” ujarnya.

‎Lebih lanjut Andre menegaskan, rekor ini menjadi yang pertama di Indonesia turut mengapresiasi keberhasilan ini.

‎Menurutnya, kegiatan tersebut membuka peluang bagi masyarakat untuk menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan usaha.

‎”UMKM tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi. Sistem pembayaran seperti QRIS perlu lebih digalakkan agar transaksi semakin aman dan efisien,” ucapnya.

‎Sementara itu Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. la menilai bazar ini men- jadi bukti nyata bahwa pelaku UMKM Karawang memiliki potensi besar untuk berkembang.

‎”Kami berkomitmen mendo- rong UMKM naik kelas, salah satunya dengan menggandeng ritel modern dan perhimpunan hotel di Karawang,” katanya.

‎Ia menjelaskan, Pemkab sudah berkoordinasi dengan PHRI untuk memastikan produk UMKM masuk ke hotel-hotel di Karawang. “Snack dan hidangan yang disajikan di kamar hotel nantinya akan berasal dari UMKM Karawang. Ini langkah nyata kami memperluas pasar bagi pelaku usaha,” ujarnya.

‎Selain itu, Pemkab Karawang juga memberikan fasilitas Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi ha- lal gratis bagi para pelaku usaha. Langkah ini diambil agar UMKM dapat meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar.

‎Bupati mengungkapkan, kegiatan bazar ini juga menarik minat pengunjung dari luar daerah. “Bahkan saya bertemu warga dari Bekasi dan Indramayu yang sengaja datang ke Karawang hanya untuk mengunjungi bazar ini,” ujarnya.

‎la berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin meski tanpa target rekor MURI. “Ke depan akan ada evaluasi agar penyelenggaraan bazar bisa lebih sempurna. Kami ingin ini menjadi agenda tetap dan sarana penggerak ekonomi lokal,” tegasnya.

‎Dengan omzet yang jauh melampaui target, Pemkab menilai bazar ini bukan hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga motor penggerak perekonomian daerah.

‎”UMKM Karawang kini mendapat tempat di hati masyarakat dan menjadi kekuatan ekonomi yang patut dibanggakan,” pungkasnya.


‎**Edi (edoy)**

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *