Advertisement

Disparbud Karawang Luncurkan Aplikasi SAGAWANG untuk Lestarikan Sejarah dan Cagar Budaya

Gemilangbuana.com -Karawang, — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang resmi meluncurkan aplikasi berbasis web mobile bernama “SAGAWANG” (Sejarah Cagar Budaya Karawang), sebagai terobosan digital dalam pelestarian dan penyebaran informasi situs sejarah serta cagar budaya lokal. Peluncuran berlangsung di Aula Kantor Disparbud Karawang, Rabu (9/7/2025), sebagai bagian dari program Aksi Perubahan Kinerja Organisasi hasil Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Tahun 2023.

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Karawang, Waya Karmila, menyampaikan bahwa SAGAWANG adalah bentuk inovasi digital yang memuat informasi mendalam mengenai situs-situs budaya yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Saat ini, sebanyak enam situs sudah mendapatkan status resmi, yakni:

SDN I Pisang Sambo

Situs pemakaman Rawagede

Situs makam Ki Bagus di Cikampek

Candi Lanang di Kecamatan Cibuaya

Situs Megalitikum di Desa Cinta Langgeng

Gedung lama kantor Kecamatan Rengasdengklok

Penetapan situs dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) yang terdiri dari lima personel dari Disparbud Karawang. Berdasarkan hasil kajian TACB, dari 53 Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB), enam telah resmi ditetapkan. Proses penelitian terhadap ODCB lainnya masih terus berjalan demi memperkaya warisan budaya Karawang.

Kepala Disparbud Karawang, Abas Sudrajat, menambahkan bahwa selain peluncuran SAGAWANG, pihaknya tengah merancang pembentukan tim kreatif yang terdiri dari fotografer, editor, penulis, dan konten kreator untuk mendukung promosi kebudayaan dan pariwisata Karawang secara masif. Disparbud juga akan meluncurkan website terpadu yang menggabungkan berbagai informasi seputar destinasi wisata dan kekayaan budaya.

“Harapannya, SAGAWANG dan tim kreatif ini dapat menjadi katalis untuk mengeksplorasi potensi Karawang, mempopulerkan nilai budaya daerah, dan menjadikan Karawang sebagai salah satu tujuan pariwisata unggulan di tingkat nasional maupun internasional,” tutur Abas.

Langkah ini diyakini dapat memperkuat identitas budaya daerah serta meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian sejarah dan warisan leluhur.

*Edi*

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *